Wednesday, December 2, 2009

CACAR AIR

Cacar Air
Penyakit ini
merupakan penyakit
kulit yang cepat
menular, timbulnya
tiba-tiba dan paling
sering terjadi pada
anak-anak namun
bisa juga mengenai
orang dewasa.
Penyakit ini timbul
pada penderita yang
daya tahan
tubuhnya turun.
Pada penderita yang
memiliki daya tahan
tubuh yang sehat,
gejala yang
ditimbulkan tidak
separah dan
berlangsung singkat
dibandingkan
dengan penderita
dengan daya tahan
tubuh yang buruk.
Penyakit cacar air
atau yang dikenal
dengan varisela
bisasanya ditandai
dengan keluhan
tubuh mendadak
lemas, tak mau
makan, demam, dan
gatal-gatal.
Penyebab cacar air
adalah virus
varicella-zoster.
Virus ini ditularkan
melalui percikan
ludah penderita, bisa
juga melalui kontak
langsung dengan
cairan dari lepuhan
kulit penderita atau
secara tidak
langsung melalui
benda-benda yang
terkontaminasi oleh
sairan lepuhan
penderita.
Masa inkubasi
penyakit cacar air
berlangsung 17-21
hari. Pada penderita
muda, stadium
sebelum muncul
kelainan kulit
muncul (prodormal)
jarang dijumpai.
Sedangkan pada
anak-anak yang
lebih besar dan pada
penderita dewasa,
kelainan kulit ini
sering didahului
stadium prodromal.
Pada stadium
prodromal banyak
orang “terkecoh”
dengan penyakit ini.
Gejala tubuh lemas,
demam, malas
makan, mirip
dengan gejala
banyak penyakit lain
seperti flu atau
campak. Baru
setelah muncul
erupsi atau kelainan
pada kulit, gejala
khas penyakit cacar
air mulai jelas.
Gejala berikutnya
timbul ruam-ruam
merah pada
awalnya dan
kemudian beberapa
jam kemudian
timbul lepuhan.
Bentuk lepuhan ini
khas yaitu seperti
tetesan embun (tear
drops). Apabila kita
diperhatikan, bentuk
lepuhan ini rata,
tidak ada lekukan di
tengahnya
(unumbilicated
vesicle). Kalau ada
lekukan di tengah
lepuhan, biasanya
bukan cacar air.
Jadi, jika terlihat
ada lepuhan, dan
mulainya dari bagian
tengah badan ke
samping, didahului
oleh gejala lemas,
demam disertai
napsu makan
menurun, maka kita
sudah harus
memikirkan
kemungkinan anak
terkena cacar air.
Apalagi jika sekitar 2
minggu sebelumnya
ada kontak dengan
penderita cacar air.
Bintik bintik ini
dapat mengenai
kulit dan mukosa
yaitu bisa mengenai
badan, muka dan
bagian tubuh yang
lain.
Jika lepuhan ini
digaruk, maka ia
akan pecah dan
terbuka. Akibatnya,
kulit tidak lagi
mempunyai
perlindungan dan
bisa kemasukan
bakteri. Misalnya,
jika mandi dengan
air yang tidak bersih
maka akan terjadi
infeksi sekunder
akibat bakteri. Kalau
infeksi seperti ini
terjadi, berarti
penyakit virus cacar
air akan ditambah
dengan penyakit
bakteri kulit.
Penyembuhannya
pun tidak lagi primer
dan biasanya akan
mengakibatkan
terbentuknya
jaringan ikat (scar)
yang akan
meninggalkan
bekas. Hal ini yang
mungkin dulu
menyebabkan orang
tua melarang
anaknya yang kena
cacar air untuk
mandi.
Penularan cacar air
sebetulnya sudah
dimulai sebelum
timbulnya kelainan
kulit yaitu pada
masa inkubasi
dimana 24 jam
sebelum erupsi
sudah menulari.
Selama itu, ia akan
menulari terus. Jadi,
jangan dianggap
kalau sudah sembuh
tidak menularkan.
Menurut penelitian,
sekitar 12 hari
setelah sembuh,
baru aman. Tapi
agar lebih aman,
sebaiknya 3 minggu
setelah sembuh
jangan melakukan
kontak, supaya
tidak tertular atau
menularkan.
Komplikasi penyakit
ini pada anak-anak
umumnya jarang
timbul dan lebih
sering pada orang
dewasa yang dapat
mengenai otak
(ensefalitis), paru-
paru (pneumonia),
ginjal
(glomerulonefritis),
jantung (karditis),
hati (hepatitis),
bahkan kematian
jika kondisi daya
tahan tubuh
penderita sangat
buruk. Infeksi yang
timbul pada
trisemester
pertama kehamilan
dapat menimbulkan
kelainan bawaan.
Pengobatan
Tidak ada terapi
yang spesifik untuk
cacar air. Apabila
demam dapat
diberikan obat
penurun panas.
Untuk mengurangi
rasa gatal dapat
diberikab bedak
yang ditambah
dengan zat anti
gatal (mengandung
mentol, kamfora).
Bedak ini selain
mengurangi rasa
gatal juga
mencegah pecahnya
lepuhan secara dini.
Jika timbul infeksi
sekunder dapat
diberikan
antibiotika.
Siapapun yang
belum terkena
penyakit ini, akan
terjangkit.
Sedangkan siapapun
yang sudah terkena
penyakit ini
dianggap kebal dan
tidak memerlukan
vaksin. Lama
perlindungan dari
vaksin ini belum
dapat diketahui
dengan pasti,
meskipun demikian
vaksinasi ulangan
dapat diberikan
setelah 4-6 tahun.
Program Imunisasi
Nasional
memberikan
imunisasi secara
gratis bagi bayi yang
berusia 18 bulan
yang belum pernah
menderita infeksi
cacar air
sebelumnya dan
dosis ketinggalan
untuk anak remaja
di kelas 7 sekolah
menengah yang
juga belum pernah
menderita cacar air
dan divaksinasi
sebelumnya.
Dengan perawatan
yang teliti dan
memperhatikan
higiene memberikan
hasil yang baik dan
jaringan parut yang
timbul sangat
sedikit

No comments:

Post a Comment