Wednesday, December 2, 2009

DIABETES MELITUS (DM)

Penyakit Diabetes
Mellitus (DM) yang juga
dikenal sebagai
penyakit kencing manis
atau penyakit gula
darah adalah golongan
penyakit kronis yang
ditandai dengan
peningkatan kadar gula
dalam darah sebagai
akibat adanya gangguan
sistem metabolisme
dalam tubuh, dimana
organ pankreas tidak
mampu memproduksi
hormon insulin sesuai
kebutuhan tubuh.
Insulin adalah salah satu
hormon yang diproduksi
oleh pankreas yang
bertanggung jawab
untuk mengontrol
jumlah/kadar gula
dalam darah dan insulin
dibutuhkan untuk
merubah (memproses)
karbohidrat, lemak, dan
protein menjadi energi
yang diperlukan tubuh
manusia. Hormon insulin
berfungsi menurunkan
kadar gula dalam darah.
Tanda dan Gejala
Diabetes Mellitus
Tanda awal yang dapat
diketahui bahwa
seseorang menderita
DM atau kencing manis
yaitu dilihat langsung
dari efek peningkatan
kadar gula darah,
dimana peningkatan
kadar gula dalam darah
mencapai nilai 160 - 180
mg/dL dan air seni
(urine) penderita
kencing manis yang
mengandung gula
(glucose), sehingga urine
sering dilebung atau
dikerubuti semut.
Penderita kencing manis
umumnya
menampakkan tanda
dan gejala dibawah ini
meskipun tidak semua
dialami oleh penderita :
1. Jumlah urine yang
dikeluarkan lebih
banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat
merasa haus/dahaga
(Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan
atau makan banyak
(Polyphagia)
4. Frekwensi urine
meningkat/kencing
terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat
badan yang tidak jelas
sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa
pada ujung syaraf
ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah
setiap waktu
8. Mengalami rabun
penglihatan secara tiba-
tiba
9. Apabila luka/tergores
(korengan) lambat
penyembuhannya
10.Mudah terkena
infeksi terutama pada
kulit.
Kondisi kadar gula yang
drastis menurun akan
cepat menyebabkan
seseorang tidak
sadarkan diri bahkan
memasuki tahapan
koma. Gejala kencing
manis dapat
berkembang dengan
cepat waktu ke waktu
dalam hitungan minggu
atau bulan, terutama
pada seorang anak yang
menderita penyakit
diabetes mellitus tipe 1.
Lain halnya pada
penderita diabetes
mellitus tipe 2,
umumnya mereka tidak
mengalami berbagai
gejala diatas. Bahkan
mereka mungkin tidak
mengetahui telah
menderita kencing
manis.
Tipe Penyakit
Diabetes Mellitus
1. Diabetes mellitus tipe
1
Diabetes tipe 1 adalah
diabetes yang
bergantung pada insulin
dimana tubuh
kekurangan hormon
insulin,dikenal dengan
istilah Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (IDDM).
Hal ini disebabkan
hilangnya sel beta
penghasil insulin pada
pulau-pulau Langerhans
pankreas. Diabetes tipe
1 banyak ditemukan
pada balita, anak-anak
dan remaja.
Sampai saat ini,
Diabetes Mellitus tipe 1
hanya dapat di obati
dengan pemberian
therapi insulin yang
dilakukan secara terus
menerus
berkesinambungan.
Riwayat keluarga, diet
dan faktor lingkungan
sangat mempengaruhi
perawatan penderita
diabetes tipe 1. Pada
penderita diebetes tipe
1 haruslah diperhatikan
pengontrolan dan
memonitor kadar gula
darahnya, sebaiknya
menggunakan alat test
gula darah. Terutama
pada anak-anak atau
balita yang mana
mereka sangat mudah
mengalami dehidrasi,
sering muntah dan
mudah terserang
berbagai penyakit.
2. Diabetes mellitus tipe
2
Diabetes tipe 2 adalah
dimana hormon insulin
dalam tubuh tidak dapat
berfungsi dengan
semestinya, dikenal
dengan istilah Non-
Insulin Dependent
Diabetes Mellitus
(NIDDM). Hal ini
dikarenakan berbagai
kemungkinan seperti
kecacatan dalam
produksi insulin,
resistensi terhadap
insulin atau
berkurangnya
sensitifitas (respon) sell
dan jaringan tubuh
terhadap insulin yang
ditandai dengan
meningkatnya kadar
insulin di dalam darah.
Ada beberapa teori yang
mengutarakan sebab
terjadinya resisten
terhadap insulin,
diantaranya faktor
kegemukan (obesitas).
Pada penderita diabetes
tipe 2, pengontrolan
kadar gula darah dapat
dilakukan dengan
beberapa tindakan
seperti diet, penurunan
berat badan, dan
pemberian tablet
diabetik. Apabila dengan
pemberian tablet belum
maksimal respon
penanganan level gula
dalam darah, maka obat
suntik mulai
dipertimbangkan untuk
diberikan.
Kadar Gula Dalam
Darah
Normalnya kadar gula
dalam darah berkisar
antara 70 - 150 mg/dL
{millimoles/liter (satuan
unit United Kingdom)}
atau 4 - 8 mmol/l
{milligrams/deciliter
(satuan unit United
State)}, Dimana 1 mmol/
l = 18 mg/dl.
Namun demikian, kadar
gula tentu saja terjadi
peningkatan setelah
makan dan mengalami
penurunan diwaktu pagi
hari bangun tidur.
Seseorang dikatakan
mengalami
hyperglycemia apabila
kadar gula dalam darah
jauh diatas nilai normal,
sedangkan
hypoglycemia adalah
suatu kondisi dimana
seseorang mengalami
penurunan nilai gula
dalam darah dibawah
normal.
Diagnosa Diabetes dapat
ditegakkan jika hasil
pemeriksaan gula darah
puasa mencapai level
126 mg/dl atau bahkan
lebih, dan pemeriksaan
gula darah 2 jam setelah
puasa (minimal 8 jam)
mencapai level 180 mg/
dl. Sedangkan
pemeriksaan gula darah
yang dilakukan secara
random (sewaktu)
dapat membantu
diagnosa diabetes jika
nilai kadar gula darah
mencapai level antara
140 mg/dL dan 200 mg/
dL, terlebih lagi bila dia
atas 200 mg/dl.
Banyak alat test gula
darah yang
diperdagangkan saat ini
dan dapat dibeli
dibanyak tempat
penjualan alat
kesehatan atau apotik
seperti Accu-Chek, BCJ
Group, Accurate,
OneTouch UltraEasy
machine. Bagi penderita
yang terdiagnosa
Diabetes Mellitus, ada
baiknya bagi mereka
jika mampu untuk
membelinya.
Pengobatan dan
Penanganan Penyakit
Diabetes
Penderita diabetes tipe
1 umumnya menjalani
pengobatan therapi
insulin (Lantus/Levemir,
Humalog, Novolog atau
Apidra) yang
berkesinambungan,
selain itu adalah dengan
berolahraga secukupnya
serta melakukan
pengontrolan menu
makanan (diet).
Pada penderita diabetes
mellitus tipe 2,
penatalaksanaan
pengobatan dan
penanganan difokuskan
pada gaya hidup dan
aktivitas fisik.
Pengontrolan nilai kadar
gula dalam darah adalah
menjadi kunci program
pengobatan, yaitu
dengan mengurangi
berat badan, diet, dan
berolahraga. Jika hal ini
tidak mencapai hasil
yang diharapkan, maka
pemberian obat tablet
akan diperlukan. Bahkan
pemberian suntikan
insulin turut diperlukan
bila tablet tidak
mengatasi pengontrolan
kadar gula darah.

No comments:

Post a Comment